Setelah judul telah di tetapkan, sekarang kita tetapin lgi nama pemerannya. Tp kami sepakat untuk menggunakan nama pemain BULU TANGKIS sebagai nama pemerannya. hehe.
Nama" pemerannya adalah:
1. Tajriah J . B: Sebagai Gracia
2. Nursyamsi Usman: Sebagai Bu Susi
3. Achmad Rivaldy Rizal: Sebagai Sony
4. Abd Mu’min: Sebagai Harry
5. Zul Ikram: Sebagai Taufik
6. Riady Ashari: Sebagai Simon
7. Ashar Basis P: Sebagai Pembaca
Benerkan.. Saatnya membuat dramanya. Dan hasilnya seperti di bawah ini.
Selamat Membaca
BATU MENANGIS
Disebuah kota kecil hiduplah sebuah keluarga yang sederhana. Mereka adalah seorang ibu dan ke 3 anaknya. Ayahnya sudah lama meninggalkan mereka sejak 15 tahun yang lalu. Mereka mempunyai tetangga yang selalu membantu mereka dalam suka maupun duka.
Pada suatu hari, di pagi hari yang cerah, tetangga mereka membawakan sedikit kuenya ke rumah mereka.
Taufik & Simon: Assalamu Alaikum
Bu Susi: Walaikum salam. Ada apa?
Simon: Ini ada sedikit kue dari kami.
Bu Susi: Ya, terima kasih.
Taufik: Kalau begitu kami pulang ya. . . !
Bu Susi: Tidak masuk dulu duduk-duduk sambil minum teh!
Taufik & Simon: Tidak usah kami buru-buru. Kami masih banyak urusan dirumah.
Bu Susi: Ya sudah. Hati-hati ya! Terima kasih atas kuenya.
Taufik & Simon: Sama-sama. Assalamu Alaikum.
Bu Susi: Walaikum Salam.
Setelah menerima kue dari Taufik dan Simon, Bu Susi segera membangunkan ke 3 anaknya.
Bu Susi: Harry, Sony,bangun ya. . .
Harry & Sony: Iya bu.
Bu Susi: Harry, tolong sapu halaman dan sirami tanaman dan Sony kamu mencari kayu bakar.
Harry & Sony: Baik bu. . .!
Bu Susi: Gracia, bangun. . . Bantu ibu menyiapkan sarapan.
Gracia: A. . .h. Ibu ganggu saja. Saya masih ngantuk nih bu. Aku capek.
Bu Susi: Kamu ini, kalau disuruh malah membantah.
Gracia: Terserah ibu mau bilang apa yang penting aku mau tidur.
Bu Susi: Ya sudah kalau itu maumu.
1 Jam Kemudian
Sony : Bu, ini kayu bakarnya.
Bu Susi: Oh. . . simpan saja disitu. Setelah itu, kamu kehalaman membantu adikmu menyapu halaman dan menyirami tanaman.
Sony : Iya bu.
Gracia: Ibu. . .saya mau makan.
Bu Susi: Sebentar, ini ibu baru mau masak nasi.
Gracia: Apa? Kok nggak dari tadi?
Bu Susi: Soalnya adikmu baru datang dari ambil kayu bakarnya.
Ketika terjadi kegaduhan antara Gracia dengan ibunya, sementara diluar rumah, Simon dan Taufik menyapa Soni dan Harry.
Simon: Hai Sony, hai Harry. Apa kabar?
Sony&Harry: Baik.
Pada saat sapa-menyapa sedang terjadi, tiba-tiba Gracia datang dengan ekspresi wajah yang kelihatan marah.
Gracia: Sony, mengapa kamu telat mengambil kayu bakarnya.
Sony: Maaf kak, karena tidak banyak ranting-ranting pohon yang berjatuhan, jadi saya memotong dulu rantingnya.
Taufik: Jangan kamu memarahi adikmu karena adikmu itu sudah bersusah payah untuk mencari kayu bakarnya.
Gracia: Mengapa kamu ikut campur urusan keluarga saya.Ketika terjadi pertengkaran mulut, tiba-tiba ibu Susi datang.
Bu Susi: Ada apa ini?
Gracia: Ini bu, Simon dan Taufik mencampuri urusan keluarga kita.
Bu Susi: Gracia sudalah. Ayo kita makan karena makanannya sudah siap. Simon, , mari
Simon: Tidak, terima kasih saya sudah makan.
Setelah itu, mereka pun masuk dan duduk di meja makan.
Gracia: Masa makanannya Cuma begini terus sih. Aku bosan.
Bu Susi: Cuma begini yang ibu punya.
Harry: Iya kak. Ibu tidak punya uang untuk beli lauk pauk.
Sony: sabarlah kak. Bersyukurlah apa yang ada.
Gracia: Oh. . .ternyata kalian semua skongkol ya! Saya pusing, saya tidak mau makan. Saya mau keluar saja
.
Beberapa menit kemudian setelah Gracia pergi, Ibu Susi pun masuk kedalam kamarnya dan melihat cincinnya tak ada di tempat.
Bu Susi: Sony, Harry, cincin ibu mana?
Harry : Oh iya, saya lupa bu memberitahu ibu. Tadi saya lihat kak Gracia memakai cincin ibu,mungkin kak Gracia yang mengambil cincin ibu
Sony: Ah. . . .Jangan salah sangka dulu donk, kak Gracia tidak begitu.
Harry: Tapi aku lihat kak Gracia menggunakan cincin ibu dengan mata kepala saya sendiri.
Bu Susi: Kalau benar Gracia yang ambil, bagaimana ya itu kan cincin ibu satu-satunya.
Sony : Sabar ya bu. Nanti juga pasti kak Gracia pulang dan mudah-mudahan kak Gracia sadar dan kapok.
Pada malam harinya Gracia pun belum pulang dan ibunya menunggunya didepan rumahnya dan kebetulan juga Taufik dan Simon datang menghampiri Ibu Susi.
Bu Susi: Sudah jam 11 Gracia belum pulang. Sony dan Harry sudah tidur.
Simon: Kok bu Susi belum tidur.
Bu Susi: Saya sedang menunggu Gracia pulang.
Taufik: Kok bu menunggu anak itu lagi sih. . .!
Bu Susi: Dia belum pulang. Ia juga mengambil cincinku satu-satunya.
Simon: Sabar ya bu. . .!
Bu Susi: Iya.
Taufik: Kami pamit pulang dulu ya. . .! AssalamuAlaikum.
Bu Susi: Walaikum Salam. Hati-hati ya. . .!
Lama-kelamaan Gracia pun pulang.
Bu Susi: Kamu dari mana ?
Grecia: Ibu mau tau aja deh.
Bu Susi: Kamu lihat nggak cincin ibu?
Gracia: Tititidak emangnya kenapa (ekspresinya gelisah).
Bu Susi: Cincin ibu hilang.
Gracia: Mungkin ibu lupa kali dimana ibu menaruhnya.
Bu Susi: Ya sudah. Tidurlah ini sudah malam.
Keesokan Harinya
Gracia: Ibu. Ibu. Temani saya kepasar dan adik-adik diikutkan juga karena banyak barang-barang yang ingin ku beli.
Bu Susi: Iya nak. Setelah sampai dipasar, Gracia bertemu dengan temannya.
Teman Gracia: Gracia, itu siapa?
Gracia: Itu pembantuku.
Sony: Mengapa kak Gracia mengatakan seperti itu! Itukan ibu bukan pembantu.
Harry: Iya kak, tidak boleh berkata begitu.
Bu Susi : Tidak apa-apa nak.
Gracia: Ehh. . .! Tolong bawa ini.
Harry: Kok kak Gracia suruh ibu bawa barang kakak. kakak donk yang bawa sendiri.
Sony: Iya kak, itu kan barang kakak bukan barang ibu.
Gracia: Mengapa sih kamu ikut campur. Kalau kamu mau.bawa ini. Bawa saja.
Sony: Ok. Saya akan membawanya.
Bu Susi: Tidak apa-apa nak biar saya saja yang membawanya.
Gracia: Uangnya lagi donk.
Ketika Gracia minta uang, ibunya pun pusing dan diam sejenak.
Gracia: Uangnya mana?
Bu Susi: Ibu nggak punya uang!
Gracia: Pasti kamu bohong.
Bu Susi: Astagfirullah selama ini ibu selalu sabar menghadapimu kamu selalu membantah perkataan
ibu.Semoga tuhan memberi balasan yang setimpal untukmu.
Tiba-tiba langit bergemuru. Langit berubah menjadi hitam. Ketika itu juga tubuh Gracia pun sedikit demi sedikit berubah menjadi batu dan berusaha meminta maaf kepada ibunya.
Gracia: Bu.! Maafkan aku,aku janji tidak akan mengulanginya lagi.
Dalam waktu sesaat, seluruh tubuh Gracia pun berubah menjadi batu. Tetapi, air matanya pun terus mengalir. Keluarga dan tetangganya pun meratapi Gracia yang telah menjadi batu.
Sekian Dan Terima Kasih
Gimana Baguskan?
3 komentar:
kerennnn blog.nya
thx
Boleh minta terjemahannya dalam bahasa inggris
Posting Komentar